Hadist Yang Tidak Boleh Digunakan Sebagai Landasan Hukum Yaitu Hadist
Hadist Yang Tidak Boleh Digunakan Sebagai Landasan Hukum Yaitu Hadist. Islam menempatkan hadist setingkat dibawah Al-Qur'an, artinya hadist adalah dasar Tasyri' (penetapan hukum) sesudah Al-Qur'an yang dikuatkan oleh beberapa dalil. Oleh karena itu, diwajibkan setiap orang islam untuk menuntut ilmu baik orang dewasa ataupun anak-anak. "Syari'at ini tidak boleh bertopang pada hadits-hadits lemah yang tidak berkategori shahih (valid berasal dari nabi) dan hasan." Jika tidak menemui seorang imam yang menshahihkan hadits tersebut, maka dia tidak boleh berdalil dengan hadits tersebut." (Fath al-Baqi fi Syarh Alfiyah al-'Iraqi).

Kami tidak hanya menjawab, kami juga menjelaskan.
Shahih Muslim mengatakan bahwa, tidak setiap hadits yang ditulisnya adalah berdasarkan pendapatnya sendiri, ia hanya Hadits sebenarnya merupakan suatu jenis hukum yang dibuat tidak bertentangan dengan sumber utama dalam Al quran.
Kemudian dirujuk pada Hadist Nabi SAW, yaitu "Dari Ibn 'Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW ketika datang ke Madinah, dan mendapati penduduknya Tidak bisa hanya mengucapkan jual-beli biasa karena ada kondisi-kondisi yang berbeda. Islam menempatkan hadist setingkat dibawah Al-Qur'an, artinya hadist adalah dasar Tasyri' (penetapan hukum) sesudah Al-Qur'an yang dikuatkan oleh beberapa dalil. Yakni menyambung yang munqati, merafakan yang mauqu memasukkan satu hadits ke dalam hadits yang lain dan yang serupa itu semuanya ini, bila diketahui, dapat merusakkan kesahihan hadist.
from ❦ Family Fresh Meals ❦ https://ift.tt/3pj0uS7
via IFTTT